Caleg Penunggu Pohon yang Bisa Hasilkan Paku Satu Ember
BOGOR - Setelah dilakukan penertiban alat peraga kampanye zona bebas kampanye beberapa waktu lalu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor mencabut paku-paku bekas banner gambar caleg serta atribut parpol yang menancap di pohon. Terkumpul sebanyak satu ember paku setiap harinya.
Pencabutan ini dilakukan untuk mengantisipasi agar pohon tidak rusak akibat penyakit yang disebabkan oleh paku. Pasalnya, paku yang tertancap di pohon bisa mempercepat pelapukan atau pembusukan batang pohon yang berakibat pohon mudah tumbang.
"Sama seperti manusia yang kena paku berkarat akan infeksi, begitu juga pohon. Curah hujan dan kelembaban udara yang tinggi bisa mempercepat proses pelapukan kayu atau pohon hingga akhirnya mati," jelas Kepala Bidang Pertamanan DKP Kota Bogor, Dian Herdiawan, Kamis (20/3/2014).
Lanjutnya, pencabutan paku sudah dilakukan sejak Senin kemarin. Jumlah paku yang tertancap di pohon sebanyak 2 hingga 10 paku berkuran mulai dari 3 sampai 7 centimeter. Kebanyakan paku-paku tersebut bekas memasang gambar caleg, alat peraga kampanye parpol, dan pamflet komersil.
"Dalam satu pohon minimal 3 paku, maksimal 10 paku. Dalam sehari, petugas bisa mencabut 1 ember kecil paku," ujarnya.
Menurutnya, pencabutan paku akan dilakukan secara rutin dan bertahap. Pencabutan paku melibatkan sejumlah petugas DKP. Namun untuk minggu ini, yang menjadi target pencabutan adalah Jalan Pemuda, Dadali, dan Jalan Jend. Ahmad Yani.
"Setelah tiga ruas jalan itu selesai, selanjutnya akan dirutinkan di pemeliharaan pohon dengan melibatkan 4-6 orang petugas," tuturnya.
Sebelumnya, 86 Persen Pohon di Kota Bogor kondisinya sakit. Hal ini berdasarkan hasil penelitian mahasiswa Fakultas Kehutanan Isntitut Pertanian Bogor dari 2011 hingga Februari 2012. Bahkan, 40 persen diantaranya mengalami penyakit yang cukup berat.
Menurutnya, pohon-pohon di jalan protokol sakit karena keropos, di dalam batangnya terjadi pembusukan hingga menyebabkan kelapukan. Beberapa faktor penyebabnya diantaranya kurangnya perawatan, rusak karena paku-paku reklame yang ditempelkan oleh orang-orang yang tidak paham dengan kondisi pohon.
Namun penyakit di pohon tidak terlihat secara kasat mata. Harus menggunakan alat khusus. "Dengan alat itu bisa terdeteksi sakit atau tidak. Namun jika sakit, pada bagian dalam tubuh pohon seperti dimakan rayap, lapuk dan keropos,” pungkasnya. (ahm)
Sumber:
http://pemilu.okezone.com/read/2014/03/20/568/958116/caleg-penunggu-pohon-yang-bisa-hasilkan-paku-satu-ember